Random Post

Template Information

Kamis, 02 September 2010

Emosi yang tertunda

 Aku bosan harus  begini terus, rasanya otak ini tak bisa lagi untuk berfikir jernih, kaku untuk bergerak, dunia ini begitu hambar, pusing setiap waktu.

Hari2 ku, harus dijalani sendiri & selalu sendiri, aku ga" diberi waktu keluar rumah, bukan hanya untuk bermain, pulang lama dari sekolah pun udah di pertanyakan. Kalau mau sekolah bukan begitu cara mendidiknya, setiap manusia perlu refreshing untuk santai sejenak. Teman2 segan datang ketempatku, mereka selalu ditanya, " anak siapa ?, tinggal dimana ?, kelas berapa ?, kalau mereka datang, itu2 saja yang ditanya kalu mereka datang, karena itu mereka ga mau lagi datang.




Gimana coba, aku anak laki2 masa jadi kuper gini, ga" maulah selamanya harus begini, emang aku penjahat harus dikurung terus-menerus. jadi ga ada yang bisa dilakukan untuk menghibur hati, setiap hari harus kerja & kerja, pulang kuliah cuci piring, menyapu, & mengepel, untuk istirahat saja ( tidur siang ) ga pernah tenang, belum terlelap udah dipanggil2 sampai2 di kamar mandipun.


Kadang untuk sedikit menghibur hati, aku beralasan pergi ke warnet mencari tugas kuliah, tapi sampai disana yang di buka facebook, kapanlagi.com, you tube, & percantik blog. Kepala makin pusing, setiap habis online bayarannya sampai uang dikantong blas kosong, pernah juga mengutang disana, semua itu demi menghibur diri & lari dari perintah kerja di tempat saudara ini. bukan maksud untuk bermalas2an, tapi terus - menerus disuruh2 jadi jengkel. Aku juga berperasaan, inisiatiflah, ga harus disuruh2 juga pasti ku kerjakan itu udah kewajibanku yang menumpang. harus nya mereka juga dong paham sedikit jiwa anak muda, tolong beri aku sedikit waktu untuk tenang.
Kerjaanya memang ga berat cuma cuci piring, cuci kain lap, menyapu, mengepel, bersihin kebun di belakang rumah tiap sore yang ga tahu harus bersih gimana lagi. Semua jadi terasa berat mengerjakannya kalau melihat wajah2 ke2 suami - istri saudaraku itu. Tatapnya selalu sinis, seperti bosan atau benci mungkin menyesal menyuruh aku tinggal di rumah mereka.

Memang mereka bosan, karena kerjaanku itu2 saja, harus apa lagi, ke ladang mereka yang jauh itupun ikutnya aku kerja. Jangan terlambat sedikit mengerjakan pekerjaan pasti kena cerewetin seharian penuh dan rasanya tersindir sekali.