Random Post

Template Information

Selasa, 19 Oktober 2010

Samarinda dan kehidupan malamnya

Suasana dingin telah menyelimuti sepanjang sungai Mahakam Samarinda Kalimantan Timur, suara terompet kapal pengangkut batu barapun juga telah merapatkan badannya disahbandar pelabuhan sungai yang dikenal cukup deras itu, masyarakatpun yang seharian sibuk dengan aktifitasnya kini sudah tak tampak lagi, suasana malam sudah terasa dilangit langit kota Samarinda jantung kota Kalimantan Timur ini seakan tak pernah henti dalam aktifitasnya, pergantian antar waktu seakan telah bersambung juga terjadi pergantian pola aktifitas penghuni kota yang indah ini. Seringnya terjadi pemadaman listrik di jantung kota akibat daya guna yang melebihi kapasitas seakan tak menjadi halangan bagi para pekerja malam yang didominasi oleh para kaula muda dan pecinta kehidupan malam,

Namun sayang kota yang nyaman dan takpernah tidur ini tidak diimbangi dengan penataan kota yang sempurna, sehingga jalanan menjadi macet dan becek, bahkan tidak sedikit para pengguna jalan yang terjebak macet saat hujan mengguyur kota Samarinda ini, pergantian aktifitas manusia mulai berubah sepanjang sungai mahakam seakan tak pernah sepi dari berbagai aktifitas warung warung kecil dengan lampu remang remang sudah menjadi hiasan dipinggiran sepanjang sungai mahakam membuka Non stop sampai pagi. Bagi kalangan para hidung belang di Samarinda warung tepian, nama yang di pakai warung remang di tepi sungai Mahakam itu sudah tak asing lagi sebagai warung tempat mangkalnya para pekerja seks komirsial (PSK)

“ Om… sini dong om, jangan pergi Jauh jauh disini juga bisa” suara panggilan segerombolan para gadis gadis belia yang sedang menunggu tamu, yang mau ngajak kencan sesaat dengan suara manjanya, saat Tim X-pose berjalan menikmati pinggiran sungai mahakam yang indah disaat malam hari, tepatnya di depan kantor Gubenuran Kalimantan Timur.

Ajang esek-esek itu tidak hanya bisa memberikan servis sesaat nemun para PSK inipun ada cara cara tersendiri agar bisa lolos dari kejaran trantib/ Satpol PP (Polisi Pamung Praja/red) dan mereka biasanya banyak yang mengaku sebagai pelayan warung agar status dia sebagai

PSK sedikit bisa tertutupi, dan biasanya kalau ada tamu yang mau memboking untuk ngajak kencan dan lain sebagainya para PSK ini sudah memboking kamar Hotel terlebih dahulu dengan membayar sewa kamar yang dijadikan ajang transaksi kenikmatan tersebut,

Karena para pelaku pramu nikmat ini rata rata pendatang dari luar kota Samarinda, diantaranya dari Jawa, Sulawesi, dan rakyat Kalimantan itu sendiri, mereka setiap harinya tinggal di rumah kos, dan pagi harinya mulai menempati hotel ekonomi yang sudah di bokingnya sampai jam 18.00 WITA. sudah terisi penuh karena sebelumnya sudah di boking terlebih dahulu oleh para PSK yang memakai jasa Hotel sebagai ajang transaksi esek esek guna mencari keuntungan dari menjual tubuh(red)

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar